Judi Online Bola - Bambang Terakhir, Piala Presiden serta Memori Juara Persija 17 Th. Silam

Judi Online Bola - Masuk umur 37 th. masa Bambang Terakhir membuat si kulit bundar tidak lama sekali lagi. Mendekati sangkalala karir profesionalnya striker yang identik dengan nomor punggung 20 itu miliki kesempatan cetak perpisahan manis dengan Persija Jakarta, club yang sangat disayanginya.

Bambang Terakhir, memberikan indikasi akan gantung sepatu selesai mengarungi musim 2018. Pemain yang akrab disapa Bepe itu mengungkapkan isyarat itu dalam peluncuran jersey baru Persija keluaran Specs di Springhill Function Hall, Kemayoran, Jakarta, Jumat (2/2/2018).

Media Judi Online Bola mencatat bahwa waktu lakukan session chit-chat dengan pemandu acara peluncuran jersey paling baru Persija Jakarta bagi musim pertandingan 2018, Bambang Terakhir ditemani oleh Ismed Sofyan serta Marko Simic memerlihatkan jersey kandang, tandang, serta jersey ke-3 baru Macan Kemayoran keluaran Specs.

Mendadak Bepe memohon pada pengurus korwil The Jakmania yang ada bagi tidak lupa mengoleksi kostum paling baru Persija musim 2018. Isyarat juga akan pensiun juga keluar dari mulutnya.

" Jersey baru tentunya semangat juga baru. Diluar itu, saya merekomendasikan supaya kalian mengoleksi jersey musim ini. Kami berdua ini paling senior, mungkin saja saja ini juga akan jadi musim paling akhir untuk kami, " tutur Bambang Terakhir sambil merangkul Ismed Sofyan yang ada di sampingnya.

Bepe nampaknya mulai sadar, di usianya yang uzur sangat susah berkompetisi di pentas sepak bola elite Tanah Air. Dua musim paling akhir ia telah seringkali jadi pemain cadangan.

Persija saat ini telah miliki sosok Marko Simic, predator baru yang sangat tajam menjebol gawang versus. Di arena pramusim Piala Presiden 2018, striker asal Kroasia itu telah cetak sembilan gol sampai pertandingan semi final serta memimpin daftar top scorer sesaat.

Ketajaman Bambang cukup lumayan di turnamen ini. Ia cetak dua gol. Satu ke gawang PSPS Pekanbaru (3-0), sebiji sekali lagi ke gawang Partner Kukar pada fase perempat final (3-1). Menyatakan bila Bepe masih tetap jadi sosok bomber elite.

Tetapi, pemain kelahiran Getas, Semarang, 10 Juni 1980 itu nampaknya sadar benar eranya jadi seseorang pesepak bola akan tidak lama sekali lagi.

Bambang yang sampai sekarang ini terdaftar jadi pemain dengan jumlah caps paling banyak di Timnas Indonesia yaitu 85 pertandingan (35 gol), pasti menginginkan di masa-masa akhir karirnya dapat berikan hadiah indah buat Tim Macan Kemayoran. Ia menginginkan dikenang jadi legenda yang tutup karirnya dengan tinta emas.

Penutup yang Manis

Dari jejeran pemain yang berada di Persija Jakarta, Bambang Terakhir hanya satu pemain yang sempat rasakan madu titel juara pertandingan kasta teratas. Ia mulai menguatkan Tim Macan Kemayoran pada musim 1999.

Praktis cuma seseorang Ismed Sofyan yang dapat menandingi senioritasnya. Sang kapten Persija mulai membela tim ibu kota mulai sejak 2003.

Bambang bukanlah seperti Francesco Totti atau Paolo Maldini, legenda AS Roma serta AC Milan, yang tidak sempat bertukar club selama karirnya.

Ia sempat berkiprah di club Belanda EHC Norad pada th. 2000. Lalu Bepe pernah mencicipi persaingan perebutan Liga Malaysia dengan Selangor FA pada interval 2005-2006. Paling akhir, ia pernah geser ke Pelita Bandung Raya pada musim 2014, karna berseteru dengan manajemen Persija masalah masalah pembayaran upah.

Tetapi, tidak dapat dibohongi Persija yaitu semuanya untuk Bepe. Ia mencapai titel Liga Indonesia 2001 dengan Persija. Pada musim terlebih dulu Bambang terdaftar jadi top scorer pertandingan dengan catatan 24 gol.

" Persija yaitu tempat tinggal saya, tiap-tiap pergi ke tempat beda saya senantiasa berpikir bagi pulang ke tempat tinggal saya, " tutur Bambang Terakhir.

Seperti pesepak bola top yang lain, Bepe menginginkan memberi sebanyak-banyaknya trofi buat club yang ia bela.

Sayangnya, hasrat itu merasa susah satu tahun lebih terakhir. Krisis finansial berkelanjutan buat Persija paceklik prestasi pada periode 2010-2017.

Jikalau Persija dapat jadi juara di satu turnamen, taraf persaingannya kecil. Bepe menginginkan lebih dari pada itu.

Keputusannya belum juga gantung sepatu sampai masuk umur 37 th. nampaknya dipicu keinginan mengangkat titel juara dengan Persija yang tidak kunjung ia peroleh kembali. Pemain-pemain seangkatan Bambang jenis Ponaryo Astaman, Zaenal Arif, atau Firman Utina, telah mengambil keputusan angkat bendera putih keluar dari gelanggang.

Peristiwa bagi mencapai titel juara datang juga. Arena Piala Presiden 2018 jadi momentum yang cocok buat menandai kebangkitan Persija, club dengan titel juara kasta elite paling banyak (10 piala).

Kompetisi kontra Bali United pada Sabtu (17/2/2018) dihelat di Stadion Paling utama Gelora Bung Karno, Senayan, yang notabene markas Tim Macan Kemayoran.

Mendekati final Piala Presiden 2018, sangat mungkin saja memori Bambang Terakhir terbang mengingat peristiwa indah yang ia rasakan dengan Persija belasan th. yang lalu.

Gol Indah di Final Liga Indonesia 2001

Minggu Malam, 7 Oktober 2001, jadi peristiwa yg tidak dapat dilupakan untuk pendukung Persija, The Jakmania. Warna oranye menguasai Stadion Paling utama Gelora Bung Karno. The Jakmania datang ke stadion buat berikan support pada Macan Kemayoran yang bertemu dengan PSM Makassar di final Liga Indonesia 2001.

Laporan kompetisi PSSI mengatakan angka pemirsa pertandingan ini menembus 60 ribu orang. Support The Jakmania membakar semangat Bambang Terakhir dkk. di lapangan.

Persija unggul tiga gol sumbangan Imran Nahumarury serta Bepe (2 gol), sebelumnya pada akhirnya Tim Juku Eja memotong score jadi 3-2.

Gol ke-2 Bambang masuk kelompok gol indah. Playmaker Persija saat itu, Luciano Leandro bertindak besar dalam sistem terjadinya gol itu.

Pemain asal Brasil itu menyodorkan umpan lambung ke Bepe yang dalam tempat bebas di bagian luar pertahanan PSM. Bek Ayam Jantan dari Timur, Joseph Lewono, kelimpungan menguber lari Bambang. Sepakan keras sang striker mengoyak gawang PSM yang dikawal Hendro Kartiko.

" Saya telah mengira penjaga gawang juga akan mempersempit ruangan tembak, namun dengan kaki kiri saya tujukan bola ke kanan atas yang tidak terjangkau olehnya, " tutur Bepe yang di Liga Indonesia 2001 cetak 15 gol serta mencatatkan diri jadi pemain paling baik.

Melansir dari Judi Online Bola pasalnya The Jakmania berpesta selesai Persija mengangkat piala. Bepe dkk. diarak keliling jalan besar ibu kota. Supporter pernah rayakan keberhasilan tim kesayangannya di Bundaran Hotel Indonesia.

Akankah masa lalu manis ini berulang pada akhir minggu ini? Titel Piala Presiden 2018 akan menyembuhkan dahaga panjang prestasi Tim Macan Kemayoran. Mari, Bepe selesaikan!